Mesin Seukuran Kijang Tapi Tenaga Landcruiser, Intip Mesin Milik Koenigsegg

Sahabat-Otomotif.Com - Koenigsegg memasang mesin kecil di hypercar terbarunya yang bernama Gemera. Penciptanya menyebut mesin itu Tiny Friendly Giant (TFG) yang berarti raksasa ramah yang kecil. TFG adalah mesin 2.0-liter (2.000 cc) twin-turbo (dua kompressor) tiga silinder yang menghasilkan 600 tenaga kuda.

Dengan 300 tenaga kuda per liter, output spesifik TFG jauh lebih tinggi daripada mesin apa pun yang ada di mobil legal jalanan. Koenigsegg mengatakan ini adalah capaian gemilang diantara produksi tiga silinder lainnya yang ada saat ini. Dan dia tidak salah, pasalnya mesin 3 silinder paling kuat berikutnya adalah mesin 268 tenaga kuda di Toyota GR Yaris.

Yang lebih tidak biasa adalah bahwa TFG tidak memiliki camshaft atau batang penggerak katub (noken as). Dia pakai Freevalve, dengan aktuator pneumatik, bergerak seperti rem angin akibat dorongan tabung gas bertekanan tinggi. Membuka dan menutup setiap katup secara independen dengan dibantu kecerdasan komputer. Pendiri perusahaan Christian von Koenigsegg menjelaskan cara kerja mesin terbarunya.

Kekuatan puncak datang pada 7500 rpm (revolusi per menit) dan redline ditetapkan pada 8500 rpm. “Kami memiliki kecenderungan untuk merekayasa bagian-bagian yang berputar ini lebih ringan daripada mesin lain,” kata Koenigsegg menjelaskan. Namun menurutnya, juga benar-benar berfokus pada kekuatan pada saat yang bersamaan. Terbukti, mesin mungil ini juga menghasilkan torsi besar yakni 443 Nm dari hanya di bawah 3000 rpm hingga 7000 rpm.

“Itu disebut Freevalve karena suatu alasan,” kata Koenigsegg. Setiap individu katup memiliki kebebasan total. Berapa banyak untuk dibuka, kapan harus dibuka, berapa lama untuk tetap terbuka. Pada beban rendah, hanya satu dari dua katup intake per silinder yang terbuka, mendistribusikan bahan bakar teratomisasi lebih merata.

Dengan sistem Freevalve yang terus-menerus melakukan fine-tuning (mencari setelan yang pas), katup masuk dan durasinya tidak perlu untuk pasang katub gas konvensional. Maksudnya, gak perlu ada throttle gas secara fisik. Pedal gas hanya terhubung ke komputer yang ngatur freevalve itu. Dan mesin dapat mematikan masing-masing silinder dengan cepat (biasanya untuk kemacetan dimatikan 1 silinder agar irit).

Freevalve juga memungkinkan TFG untuk beralih antara siklus mesin tradisional dan operasi siklus Miller. Artinya, katup intake dibiarkan terbuka lebih lama untuk membantu mengurangi kerugian pemompaan, meningkatkan daya dan efisiensi. Namun sistem ini bisa karena dia memang ditiup turbin turbo. Ibarat bara api untuk bakar sate lalu ditiup kipas angin yang besar, sampai apinya bisa biru. Itulah konsep mesin bertiupkan turbo.

Dan itu bahkan bukan hal yang paling gila dari mesin ini. Ada lagi yang lebih gila. “Dengan bantuan turbo, aslinya mesin ini dapat melakukan sikus mesin dua tak (2T) hingga sekitar 3.000 rpm. Maka suaranya akan terdengar seperti mesin enam silinder segaris,” kata Koenigsegg.

Setelah lebih dari 3000 rpm, TFG akan beralih kembali ke operasi mesin empat tak (4T), karena tidak ada cukup waktu untuk pertukaran gas pada putaran yang lebih tinggi. Ini hanya dalam teori, perusahaan belum menguji TFG dalam mode dua-stroke. Koenigsegg mengatakan ini masih permulaaan.

Seperti diketahui ada sistem Diesel 2 tak di Truk Amerika zaman jadul. Lalu zaman sekarang diesel 2 tak itu masih dipakai di beberapa kapal laut ukuran besar. Nah, ide itulah yang dipakai Koenigsegg, dengan tinggal dipakaikan busi di kubah bakarnya dan diisi bensin maka jadilah mobil 2 tak bensin.

Asupan udara dan BBM gak bisa masuk sendiri, karena itu mesin 2 tak unik ini wajib ditiup turbin turbo. Mengapa unik, karena tidak perlu oli samping dan tetap butuh klep seperti 4 tak. Hanya siklus buka tutup klep (valve) diubah mengikuti ritme 2 tak.

Namun tampaknya mesin ini tidak akan pernah terwujud karena Kawasaki pernah uji coba, menghasilkan getaran hebat. Dan saat putaran mesin tinggi susah dapat efisiensi pembakaran. Apalagi saat ini sudah ada saingan mesin listrik tenaga 1.000 daya kuda dan jangkauan tempuh lebih dari 500 kilometer sekali pengecasan. (yy/dari berbagai sumber)
LihatTutupKomentar
.