Mobil Listrik Karya Anak Bangsa, EVU 01 Unila

 

Sahabat-Otomotif.Com - Dua kampus terkemuka di Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tim dari Universitas Negeri Lampung (Unila) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat mobil listrik siap pakai.

Martinus, Ketua Tim Mobil Listrik EVU 01 Unila mengatakan, mobil listrik tersebut merupakan gagasan sejak tahun 2015. Martinus yang juga dosen Teknik Mesin Unila itu menerangkan, dalam pembuatannya, mobil listrik tersebut menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.

“Gagasan itu sudah sejak 2015, kemudian saya ditantang oleh Wakil Rektor II untuk membuat mobil dengan kapasitas empat orang. Dari situ kami membentuk tim guna melakukan riset dan pembuatan mobil listrik, alhamdulillah sudah terealisasi,” ujarnya.

Bodi mobil ini menggunakan serat alam, rami dan daun bambu. Sementara jok terbuat dari serat kelapa sesuai dengan alam. “Hal ini dilakukan karena kita memiliki serat alam yang sangat luar biasa, tetapi masih minim dalam pengolahannya,” terangnya.

Ke depan, yang harus dilakukan adalah memperbanyak ekosistemnya dengan membangun pengisian listrik dari konversi tenaga surya serta penelitian turunannya. “Saya rasa penelitian ini merupakan hal menarik dan ke depan riset mobil listrik ini akan lebih banyak melibatkan dosen dari lintas bidang,” kata Martinus.

Sebagai informasi, spesifikasi EVU 01 dibekali power 3 kW dengan dengan gear ratio 1:10 dan 1:20 dengan berat 400 kg. Mobil ini memiliki kecepatan maksimum 45 km/jam dengan jarak tempuh sekitar 100-150 km.

Penggunaan green composite membuat chasis mobil listrik menjadi ringan. Kesederhanaan rancangannya memungkinkan mobil listrik Unila dibangun melalui penyempurnaan proses produksi, dalam waktu kurang dari dua bulan.

Selain Unila, ada UGM yang juga berhasil membuat mobil listrik buatan mereka sendiri. Mobil listrik bernama GATe (Gadjahmada Airport Transporter Electronic).

GATe tercipta dari hasil riset Direktorat Penelitian UGM. GATe sebetulnya dikembangkan sejak tahun 2019 dengan konsep kendaraan bandara berbentuk mobil listrik dengan kecepatan 21 km/jam dan bisa muat 4-6 penumpang.

Wakil Rektorat Bidang Kerja sama dan Alumni UGM Paripurna Suganda mengatakan, dengan penggunaan GATe, UGM bisa berperan dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia maupun dunia. Peran tersebut dengan menguasai segi desain, prototyping, pengujian sampai manufacturing komponen kendaraan listrik maupun secara utuh.

“Sehingga Indonesia tidak hanya konsumen tapi turut aktif sebagai produsen. Ini merupakan realisasi kerja sama antara industri dan perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat,” kata Suganda. (ra/diolah dari berbagai sumber)
LihatTutupKomentar
.