Kaitan Potong Ekor Pulser dan Pengapian Motor Mengapa CDI Shogun Kebo Lemah untuk Motor Lain

 Kaitan Potong Ekor Pulser dan Pengapian Motor

Mengapa CDI Shogun Kebo Lemah untuk Motor Lain



Sahabat-Otomotif.Com – Suatu cara untuk mengetahui derajat pengapian ialah dengan cara mengukur derajat tongolan pick up pulser di magnet juga sudut antara sensor pulser, tongolan dan panjang tongolan.


Jarak antara sensor pulser dan ekor (tail) tongolan pick up pulser adalah nilai derajat pengapian idle. Atau kondisi rpm rendah tanpa beban biasanya 1000-1500 rpmJarak antara ujung/kepala (lead) tongolan pulser ke sensor pulser adalah nilai derajat pengapian advance. Biasanya angkanya besar untuk kuat menggenjot beban dimulai di rentang 4000-7000 rpm.Panjang tongolan pick up pulser setelah dikonversi menjadi derajat, maka nilai itu merupakan derajat pengapian di rpm tinggi. Biasanya nilainya lebih rendah dari nomor 2.


Contoh pada Honda GL Pro


Jarak sensor pada trailing pulser adalah 15°. Berarti derajat pengapian Idle berada di 15°BTDC.Jarak sensor kepada lead pulser adalah 41° yang berarti derajat pengapian rentang 4000-7000 rpm adalah 41°BTDC. Panjang tongolan pulser setelah dikonversi ke derajat adalah 30°. Ini berarti pengapian diatas 10.000 rpm sebesar 30° BTDC.


Nah, ternyata nilai 41°BTDC dan 30°BTDC itu terekam di kode part CDI GL Pro.


Kode CDI Honda GL Pro bertuliskan angka 30 dan 41.

Bingung Setelah Ketemu Pulser Panjang?


Jupiter ternyata bikin kaget ketika dihitung derajat pick up pulsernya. Nilainya sangat besar, mustahil ada pengapaian seperti itu.


Coba kita lihat


Jarak tail pulser ke sensor 10°. Berati derajat idle 10°BTDC.Jarak lead pulser ke sensor 70°. Berarti derajat pengapian advance di 4000-5000 rpm berada di 70°BTDC. Agak mustahil, karena itu wilayah pengapian dunia balap drag race berbahan bakar Nitrometh. Jika bensin harian dan setingan pernafasan harian bisa knocking.


Ternyata Tidak


CDI Jupiter Z sudah semi digital, yaitu ada IC terprogram di dalamnya. Tanda dia semi digital yaitu gampang rusak jika dipasang tanpa Aki. Karena sistem IC gak kuat low voltage.


Nah, di CDI Jupiter Z sudah diprogram untuk mendelay derajat pengapiannya.


Diduga untuk pasar Indonesia


a. Pengapian idle di 10°BTDC.


b. Pengapian advance 4000-5000 rpm di 36°BTDC.


c. Pengapian di putaran mesin tinggi berdasar panjang pulser, dijabarkan 70°=15°+15°+15°+15°+8°+2°. Namun setiap 15°itu oleh IC CDI dilakukan dilatasi sesuai program.


1. Yakni 15° pertama didilatasi jadi 35°BTDC.


2. Namun bertahap turun yakni 15° kedua didilatasi jadi 34°BTDC.


3. Kemudian 15°ketiga didilatasi jadi 33°, 15°


4. Program keempat yang 15° itu didilatasi jadi 28°. Itulah fungsi pulser panjang agar IC bisa membaca bertahap.


5. Program kelima yang 8° itu IC menjadi 16° BTDC.


6. Program keenam yang 2° itu tidak didilatasi dan tetap 2°. Sebagai pelemah tenaga, atau limiter. *Data ini hanya asumsi, nilai sebenarnya hanya pabrik yang tahu.


Maka, jika kita potong ekor pulser 2 milimeter. Maka pengapian 2° akan tereliminasi sehingga sampai batas kemampuan jenuh mesin berputar dia tetap pengapian 16°.


Itulah alasan dalam video tutorial para youtuber mekanik motor menyarankan ekor pulser dipotong. Karena akan mengeliminasi derajat pengapian anjlok, yang akan mendrop tenaga dan bisa berfungsi menjadi limiter motor.


Kalau shogun 110 kebo pulsernya ukuran 14 mm. Karena memang dia hanya 1 saja pengapiannya mulai dari 3.000 rpm sampai sekitar 13.000 rpm dia memberikan lecutan api busi pada 30° BTDC. Itulah mengapa CDI Shindengan shogun kebo kodenya 30D. Maksudnya 30 Degree Before Time Death Center. Mio yang versi lebih baru kode CDI bertuliskan 28D artinya 28 degree. Degree berarti derajat.


Makanya ada yang pakai CDI Shogun kebo merasa jadi lemah di motornya. Karena dia hanya memberikan detak busi di 30° BTDC. Padahal motor-motor yang disubstitusi itu sebenarnya butuh 35°BTDC.


Contohnya, Honda CS1 itu sebenarnya efektif tenaganya jika diberi detak busi di 35° BTDC (berkiblat pada Sonic RS125). Namun bawaan pabrik, demi keselamatan meminum premium (bensin kuning) diberi CDI yang berdetak 33° BTDC.


Lalu ikut-ikutan kabar bahwa CDI Shogun 110 adalah limiter tinggi. Akhirnya dipasanglah dan punya pengapian 30° BTDC. Maka dapat sebuah motor yang sangat lemah namun limiter tinggi. Kata presiden Wakanda, dia di luar jalur tapi dia benar. Atau dia benar, tapi kurang tepat.

LihatTutupKomentar
.