Setingan Super Irit Bensin Membuat Mesin Panas adalah Mitos

 Setingan Super Irit Bensin Membuat Mesin Panas adalah Mitos



Sahabat-Otomotif.Com – Banyak mitos seputar cara kerja mesin pembakaran internal. Salah satunya adalah mesin yang stelan sangat irit bakal panas dan gampang mogok. Stel irit bensin, artinya terlalu banyak udara yang masuk ke dalam ruang bakar mesin dibanding jumlah kabut bensinnya. Jason Fenske seorang ahli mesin mematahkan mitos itu dan menjelaskan bahwa setingan super irit akan terjadi sebaliknya. Mesin malah bisa dingin.


Rasio ideal bensin dan udara untuk pembakaran adalah 14,7:1, yang berarti ada 14,7 bagian udara untuk 1 bagian bensin berdasarkan massa (1 butiran bensin VS 14,7 butiran udara).


Sementara campuran irit atau kering atau lean mengandung lebih banyak udara dari perbandingan itu. Pada kenyataannya tetap bisa membuat mesin hidup atau bersiklus. Contohnya kita seting perbandingam 16:1 itulah masuk setingan irit atau kering.


Kebalikan dari rasio irit atau kering adalah rasio basah. Biasa disebut juga stel boros, yang memiliki kurang dari rasio 14,7. Artinya, bagian udara sedikit dan dengan demikian terlalu banyak bahan bakar. Biasanya di balap diatur rasio udara dan bensin sebesar 13:1, kabarnya itu membuat sangat bertenaga. Motor-motor jadul yang jago tanjakan juga kabarnya punya rasio ini.


Fakta sebenarnya dengan rasio 14,7;1 (ideal) itu mesin yang cenderung panas banget hingga mencapai puncaknya. Hanya saja, biasanya di motor setingan itu pernafasannya dibuat agak plong sehingga hawa panas gampang sekali tertiup keluar saat siklus mesin terjadi dan oleh pabrik dibuatkan pendingin radiator yang besar.


Sangat meyakinkan mitos terpecahkan. Aslinya, yang bikin mesin dingin adalah seting bensin terlalu irit atau terlalu boros. Jika terlalu irit, ada kelebihan udara yang meniup pergi panas. Jika setingan terlalu boros ada sisa bensin yang tidak terbakar dan menyergap hawa panas dan membawanya pergi.


BACAJUGA:




“Setingan boros inilah adalah prinsip dasar di balik sistem resirkulasi gas buang yang digunakan beberapa pembuat mesin untuk mengurangi emisi NOx,” catat Fenkse. Pasalnya, NOx hanya terbentuk jika mesin panas. Jika mesin diseting tidak panas, dia tak akan mengeluarkan zat beracun.

Catatan:Memang ada mesin yang menyedot lagi sebagian asap knalpot karena dirasa masih mengandung bensin atau solar. Hal ini membuat mobil atau truk jadi irit dan ramah lingkungan. Sistem ini disebut “resirkulasi gas buang”.


Jadi dari mana datangnya mitos bahwa mesin irit menjadi panas? Fenske percaya orang mungkin salah kaprah. Selama ini dijejali setingan boros (13:1) di produk jadul, jadi mesin terasa dingin. Saat diseting di bengkel, untuk modifikasi, tidak sengaja suplai bensin menjadi ideal (14,7:1). Maka malah gampang overheat akibat tidak ada perbaikan sistem pendinginan.


Begitu juga ketika menerima produk irit (16:1), dari Honda misalnya. Kemudian tidak sengaja memodifikasi, maksudnya ingin dijadikan boros agar bertenaga. Lagi-lagi upaya itu tepat pada setingan ideal (14,7:1) maka jadi panas.


Perlu diketahui sekarang, sudah zamannya injeksi. Pabrik otomotif berlomba membuat mesin yang super irit tapi tetap bertenaga. Makanya sampai muncul mobil dengan 12 silinder. Itu memang kelihatan besar, tapi ketika diseting super irit produk itu menjadi ideal. Yakni antara power yang dikail, getaran minim, irit bensin, dan rendah emisi.


Di sepeda motor ada Honda Tiger 200cc yang mengaplikasi ini. Pantas jika motor bongsor itu jika diajak touring bisa lebih irit daripada metic 150 cc. Hanya saja dia karburator, masih belum sepenuhnya rentang RPM bisa diiritkan.


Yang setingan super lean combustion engine untuk metic adalah Honda Genio 110. Pantas jika produk ini berani konfigurasi air cooled walaupun kompresinya tinggi. Karena pendinginannya sudah dibantu sistem super lean itu.


Admin juga curiga bahwa ZX25R empat silinder saat mode ekonomis, muncul setingan super lean, karena itu Kawasaki berani merilis mesin yang sempat populer awal tahun 90-an itu. 

LihatTutupKomentar
.